Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Seminar: "Belajar Dari Rekonsiliasi Korban dan Mantan Pelaku Terorisme"

Badan Eksekutif Mahasiswa Prodi (BEMP) Pendidikan Agama Islam, Universitas Negeri Jakarta menyelenggarakan Seminar dengan tema "Belajar Dari Rekonsiliasi Korban dan Mantan Pelaku Terorisme" di Gedung Ki Hajar Dewantara, kampus , UNJ pada hari Kamis 1 November 2018. Acara ini diisi oleh pembicara Imam Prasodjo (Dosen Sosiologi UI), Ali Fauzi ( Mantan Teroris), Hasibullah Satrawi (Direktur AIDA),Ni Luh Erniati (Korban Bom Bali), Dr. Ramdhani M,pd (Dosen UNJ), Dr. Abdul Fadhil (Dosen UNJ) sekaligus sebagai moderator. Dan dihadiri oleh peserta dari berbagai institusi, mulai dari UNJ, UIN, Universitas Ibnu Chaldun, Universitas Pamulang, Universitas Islam Jakarta, dan lain sebagainya. Dalam pembicaraanya, Hasibullah Satrawi memaparkan tentang perkembangan pemikiran ekstrim yang sekarang marak terjadi di ranah kampus.  Salah satu buktinya adalah adanya praktek keagamaan ekstrim seperti ideologi untuk mengislamkan Indonesia secara kaffah, gerakan untuk melakukan kekerasan m

Chasing A Dream ~ : Pertama Kali Ke Eropa !!! (Part 1)

Sabtu, 13 Oktober 2018 adalah hari dimana kabut yang selama ini menutupi salah satu dari mimpi terbesarku menghilang. Malam minggu itu sangat mengharukan karena ibu yang tak kuasa menahan bendung air mata melihatku perlahan menjauh menuju boarding gate  di bandara. Masih sedikit gak percaya kalau malam ini aku akan terbang ke Jerman. Jerman bukan salah satu negara yang kuimpi-impikan untuk dikunjungi, bahasa Jerman pun tak pernah terlihat menarik untukku selama ini tapi siapa yang sangka negara maju inilah yang menjadi negara pertama yang kukunjungi dalam sejarah hidupku. Tak peduli lah selama aku bisa mendapatkan pengalaman baru, kenapa tidak? Bersama Ibu 💗 Flashback sedikit, mimpi terbesarku sejak kelas 6 SD adalah ke luar negeri. Bukan, bukan untuk liburan. Tapi untuk sekolah. Karena liburan hanya sebentar dan posisiku hanya sebagai turis bukan penduduk. Pengalaman yang didapat ketika menjadi turis dan menjadi penduduk setempat sudah pasti berbeda. Iya, sekecil itu,

Diskusi Ilmiah : Moderasi Islam dalam Thariqah Alawiyah (MAHYA - Universitas Negeri Jakarta)

Sebagai bentuk antisipasi dalam menyikapi problematika Umat Islam saat ini dalam beragama, Majelis Hikmah Alawiyah bekerja sama dengan BEM Prodi Pendidikan Agama Islam, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dalam menyelenggarakan diskusi ilmiah bertajuk "Moderasi Islam dalam Thariqah Alawiyah" yang menghadirkan Habib Alwi bin Abdullah Alaydrus, Habib Alwi bin Ahmad bin Syihabuddin dan Dr. Abdul Fadhil, MA sebagai narasumber. Kegiatan ini dibuka untuk umum dan dihadiri oleh banyak mahasiswa lintas jurusan, khususnya para mahasiswa dan dosen dari Program Studi Pendidikan Agama Islam serta tamu undangan. Sumber : Dokumentasi Diskusi Ilmiah ini dilaksanakan pada Hari Selasa, 9 Oktober 2018 di Gedung Ki Hajar Dewantara Lantai 9, Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Kegiatan diawali dengan sambutan  selamat datang oleh Dr. Umasih, M. Hum selaku Wakil Dekan 1 Fakultas Ilmu Sosial, UNJ yang mana menyambut baik kegiatan diskusi ilmiah ini karena akan sangat bermanfaat sebagai bek

When Puberty Doesnt Hit You Right ^^

Sekarang malem minggu, tapi aneh dan tumbennya gua malah belajar. Baru akhir-akhir ini sih gua libur tapi gua masih nyempetin waktu buat belajar, ya karena emang ada sesuatu hal yang mengharuskan gua untuk merelakan waktu luang gua dipergunain buat belajar. ada alasan tertentu sebnernya yang bakal gue bahas di post gue yang lain. Lagi fokus sama laptop dan setumpuk artikel tetiba adek sepupu gua ngasih liat video kpop gitu dari ig nah isinya video cewek umur 14 tahun lagi joget erotis dan berpakaian kayak gak sesuai dengan umurnya gitu deh. Sebenernya gak mau ngejudge atau apa-apa tapi heran aja dan kadang jadi bikin gua berkaca dengan kehidupan gua. Sembari ngeliat video itu gua sama adek gua sempet kaget gitu dan gua nyeletuk "dia umur 14 tahun  loh kayak gitu, kita? wkwkkw" sambil ketawa. Kita berdua ngerasa kayak potato banget diumur yang segini. btw gua jalan 20 tahun adek gua umur 15 tahun.  Gak cuma itu doang sih kadang suka kayak ngerasa paling jelek kalo dip

Jangan Rindu...

Benar kata Dilan. Rindu itu berat. Justru itu, jika ditanggung sendiri pasti akan berat. Kenapa gak saling rindu aja agar lebih ringan dan tidak terlalu menyakitkan? Memang, rindu tanpa pertemuan tak akan membuat hati lebih tenang, namun sekedar mengungkapkan kerinduan satu sama lain bukankah lebih menyenangkan dibanding memendamnya sendirian? Mengetahui orang yang kita rindukan merindui kita bukankah cukup membuat hati kita lega? Aku bingung. Kenapa akhir-akhir ini aku merindu sendiri. Sungguh. Berat sekali rasanya. Inginku teriakki didepan wajahnya bahwa merindukannya itu menyakitkan. Aku tidak mengerti bagaimana bisa aku selalu rindu sementara ia tidak. Bagaimana bisa aku tidak pernah sekalipun bosan sementara ia? Kutaktahu. . . Mengapa bisa serumit ini? Aku hanya rindu. Aku hanya ingin bertemu. Itu saja. Pasti semua akan sederhana.